KEAJAIBAN ANGKA 19 DALAM AL QUR,AN
Setiap muslim pasti meyakini kebenaran Quran sebagai kitab suci yang
tidak ada keraguan sedikitpun, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang
bertaqwa. Namun kemukjizatan Quran tidak hanya dibuktikan lewat
kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang
sering mengejutkan para ahli.
Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak
terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian
Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan
tersebut. Hasil penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun
dengan bantuan komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak,
ternyata didapati bukti-bukti surat-surat/ayat-ayat dalam Quran serba
berkelipatan angka 19.
Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat :
30-31, yang artinya sbb : “Yang atasnya ada sembilanbelas. …….., dan
tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk
menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al
Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya,
dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu
tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada
penyakit dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki Allah
dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”.
Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah
didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam
Sedunia di London. Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut :
1. Kita mengetahui bahwa setiap surat-surat dalam Quran selalu
diawali dengan bacaan ‘Basmalah’ sebagai statement pembuka, yaitu
“Bismillaahirrahmaanirraahiim” (yang artinya : “dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”). Ternyata bacaan ‘Basmalah’ tersebut
(dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1 ).
2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata : Ismi – Allah –
Arrahman – Arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing
kata tersebut dalam Quran ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19.
a. Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19 X 1 )
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142 )
c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3 )
d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 )
Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).
3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19 X 6 ).
4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19
X 6 ), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai
pembuka surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi ditemukan
di surat ke-27 ayat : 30.
Berbeda dengan surat-surat lain, surat ke-9 memang khusus sengaja
tidak diawali bacaan ‘Basmalah’ karena isinya merupakan ayat-ayat
perang. Dalam Surat ke-9 ini kebanyakan pokok pembicaraannya berisi
tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin
karena pengkhianatan mereka, sebaliknya surat ke 27 terdapat kisah
ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh Sulaiman. Jadi terdapat
antagonis antara surat ke-9 dan surat ke-27.
Berikut terjemahan surat ke-9 ayat 3 : “Dan suatu permakluman dari
Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa
sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang
musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik
bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu
tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir
bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”
Terjemahan surat ke-27 ayat: 29-31: ”Ia (Balqis) berkata, Hai
pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga.
Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku
sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.”
5. Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya bacaan ‘Basmalah’,
kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan hasilnya merupakan
kelipatan angka 19 , yaitu 27 + 30 = 57 (atau 19 X 3 ).
6. Dari point 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik antara surat
ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang ke-19 jika
dihitung dari surat ke-9.
surat ke : 9, 10, 11, 12, ………………., 25, 26, 27
urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
7. Dari point 6, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari
surat ke-9 s/d ke-27, (9+10+11+12+…+24+25+26+27) maka hasilnya adalah
342 (atau 19 X 18 ).
8. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ) dan 76 huruf (atau 19 X 4 )
9. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kata (atau 19 X 2 ).
10. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata (atau 19 X 3).
11. Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1
), dan ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf
(atau 19 X 1).
12. Wahyu yang pertamakali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112)
13. Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19
ayat (atau 19 X 1 ) dan 304 huruf (atau 19 X 16 ). Selain itu juga
ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/
dihitung mundur dari belakang Quran.
surat ke : 114, 113, 112, 111, ………………., 98, 97, 96
urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18, 19.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan
perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat
ke-85 ayat : 20, yang artinya : “Allah telah mengepung/ mengunci mereka
dari belakang”.
14. Dari point 13, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai
dari surat ke-114 s/d ke-96, (114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya
adalah 1995 (atau 19 X 105 ).
15. Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 ayat : 19 (atau 19 X 1 ).
16. Penulis juga menemukan bukti bahwa surat-surat yang memiliki 8
(delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat ditemukan yang paling banyak dalam
Quran, yakni masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul
kemudian surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19 (sembilan belas), 29
(dua puluh sembilan), 30 (tiga puluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat,
yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga) buah surat. Apabila dijumlahkan
ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompoknya maka hasilnya merupakan
kelipatan angka 19, yaitu sbb :
surat ke: 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri dari: 8 ayat
surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari: 11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8+11=19, (atau 19 X 1 )
surat ke : 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari: 3 ayat
surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari: 19 ayat
surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari: 29 ayat
surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari: 30 ayat
surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari: 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19X7).
17. Quran merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang
memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters)
atau sebagaimana disebut dalam bahasa Arab “Muqatta-‘aat” yang artinya
“kata singkatan”. Di dalam Quran terdapat sebanyak 29 (dua puluh
sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas) macam
kombinasi dari 14 (empat belas) huruf-huruf “Muqatta- ‘aat”.
14 huruf-huruf itu adalah : alif, lam, mim, ra’, kaf, ha’, yaa’, ain, shad, tha’, shin, qaf, nun, dan kha’.
14 macam kombinasi huruf adalah :
1. Alif, lam, mim
2. Kha, mim
3. Alif, lam, ro’
4. Alif, lam, mim, ro’
5. Tho’, sin
6. Tho’, sin, mim
7. Ya’, sin
8. Nun
9. Kaf, kha’, ya’, ain, shod
10. Alif, lam, mim, shod
11. Shod
12. Qof
13. Ain, sin, qof
14. Tho’, ha’
29 surat-surat adalah : surat ke : 2, 3, 7, 10 11, 12, 13, 14, 15,
19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,
50, dan 68.
Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan
banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu
14 + 14 + 29 = 57 (atau 19 X 3 ).
Tanda-tanda dengan kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat
yang berbeda-beda. Ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya
kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat ‘mutasyaabihaat’, ada
pula yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik
perhatian para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam Quran.
Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya
dari adanya huruf-huruf “Muqatta-‘aat” tersebut, yaitu berfungsi sebagai
penjaga keaslian/ keautentikan Quran karena berhubungan dengan angka
19, perhatikan demonstrasi berikut :
18. Surat ke-68 diawali huruf ‘Nun’. Setelah diteliti jumlah huruf
‘Nun’ yang terdapat pada surat tersebut merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Nun’ kelipatan 19
68 133 19 X 7
Berikut terjemahan surat ke-68 ayat 2-6 : “Nun. Berkat kemuliaan
Tuhanmu, engkau (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan
sesungguhnya bagimu pahala yang besar, dan sesungguhnya engkau
benar-benar berbudi pekerti yang luhur, maka kelak kamu akan melihat dan
mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara kamu yang
gila.”19. Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf ‘Qof’. Setelah
diteliti huruf ‘Qof’ yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak
114 huruf (atau 19 X 6 ). Ada yang berpendapat bahwa huruf ‘Qof’ ini
singkatan dari kata ‘Quran’ karena Quran terdiri dari 114 surat.
Surat ke ‘Qof’ kelipatan 19
42 57 19 X 3
50 57 + 19 X 3
=114
Hal lain yang mengherankan adalah Allah biasanya menyebut kaumnya
Nabi Luth dengan kalimat “Qaumu Luuth” yang ditemukan sebanyak 12 kali
dalam Quran, namun pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut berganti
menjadi “Ikhwanu Luuth” yang artinya “saudara-saudaranya Nabi Luuth”.
Tampaknya Allah sengaja menghilangkan unsur ‘Qaf’ dalam kalimat tersebut
agar jumlah huruf ‘Qaf’ dalam Quran tetap berkelipatan 19, sebab jika
tidak diganti maka jumlahnya akan bertambah menjadi 115.
Berikut terjemahan surat ke-50 ayat: 1-2 : “Qaaf, demi Al Quran yang
sangat mulia, mereka tercengang lantaran datang kepada mereka seorang
pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah
orang-orang kafir : “Ini sesuatu perkara yang amat aneh”.”
20. Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain’, ’Sin’, dan ‘Qof’. Setelah
diteliti jumlah total ketiga huruf tersebut pada surat ke-42 merupakan
kelipatan 19.
Surat ke: ‘Ain’ ‘Sin’ ‘Qof’ total kelipatan 19
42 98 + 54 + 57 = 209 19 X 11
21. Surat ke-36 diawali huruf ‘Ya’, dan ‘Sin’. Setelah diteliti
jumlah total kedua huruf tersebut pada surat ke-36 merupakan kelipatan
19.
Surat ke: ‘Ya’ ‘Sin’ total kelipatan 19
36 237 + 48 = 285 19 X 15
22. Surat ke-13 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Ro’. Jumlah
total huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Ro’ total kelipatan 19
13 605 + 480 + 260 + 137 = 1482 19 X 78
23. Surat ke-7 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Shod’. Jumlah
total huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Shod’ total kelipatan 19
7 2529 + 1530 + 1164 + 97 = 5320 19 X 280
24. Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’, ‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan ‘Shod’.
Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 merupakan kelipatan
19.
Surat ke: ‘Kaf’ ‘Kha’ ‘Ya’ Ain‘ Shod’ total kelipatan 19
19 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798 19 X 42
25. Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf ‘Shod’. Total jumlah huruf
‘Shod’ dalam ketiga surat tersebut ternyata merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Shod’
7 97
19 26
38 29 +
=152 (19 X 8 )
Ada hal yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69 ditemukan kata
‘basthatan’ (jika dieja terdiri dari huruf ba’, shod, tho’, ta’).
Padahal lazimnya kata tersebut haruslah dieja dengan huruf ba’, sin,
tho’, ta’ (contohnya pada surat ke-2 ayat 247). Menurut riwayat, pada
saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril menyuruh Nabi Muhammad menuliskan
kata ‘basthatan’ dengan huruf shod, namun unsur huruf ‘shod’ itu tetap
harus dibaca sebagai huruf ‘sin’, dan hal ini ditandai dengan huruf sin
tersebut ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf ‘shod’. Tampak
sekali bahwa Allah memberi tambahan huruf ‘shod’ agar jumlahnya dalam
Quran menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka jumlahnya berkurang
menjadi 151.
Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69 : “Apakah kamu (tidak percaya)
dan heran ketika datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa
oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu ?
Dan ingatlah ketika Allah menjadikan kamu sebagai angkatan pengganti
sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah ‘melebihkan’ kekuatan tubuh
dan perawakanmu.”
26. Surat ke-40 s/d ke-46 diawali huruf ‘Kha’ dan Mim. Setelah
diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke ‘Kha ’Mim
40 64 380
41 48 276
42 53 300
43 44 324
44 16 150
45 31 200
46 36 225
=292 + 1855 = 2147 (atau 19 X 113)
27. Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan
‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
10 1319 + 913 + 257 = 2489 19 X 131
11 1370 + 794 + 325 = 2489 19 X 131
12 1306 + 812 + 257 = 2375 19 X 125
14 585 + 452 + 160 = 1197 19 X 63
15 493 + 323 + 96 = 912 19 X 48
28. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’,
dan ‘Mim’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut
merupakan kelipatan 19.
Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
2 4502 + 3202 + 2195 = 9899 19 X 521
3 2521 + 1892 + 1249 = 5662 19 X 298
29 774 + 554 + 344 = 1672 19 X 88
30 544 + 393 + 317 = 1254 19 X 66
31 347 + 297 + 173 = 817 19 X 43
32 257 + 155 + 158 = 570 19 X 30
29. Surat ke-19 diawali huruf kaf, ha’, ya’, ain, dan shod. Surat
ke-20 diawali huruf tho’ dan ha’. Surat ke-26 diawali huruf tho’, sin,
dan mim. Surat ke-27 diawali huruf tho’ dan sin. Surat ke-28 diawali
huruf tho’, sin, dan mim. Maka perhatikanlah hubungan yang sangat
menarik berikut ini :
Surat ke: ‘Ha’ ‘Tho’ ‘Sin’ Mim
19 175 — — —
20 251 28 — —
26 — 33 94 484
27 — 27 94 —
28 — 19 102 460
426 +107 + 290 + 944 = 1767 (19 X 93)
Data pada point 29 di atas dapat dijelaskan dalam Ilmu Matematika.
Kumpulan huruf-huruf yang memulai kelima surat di atas adalah himpunan
yang anggota-anggotanya adalah huruf-huruf yang bersangkutan. Pada kolom
pertama adalah irisan himpunan 1 dan 2 yang adalah huruf ‘Ha’ pada
surat ke-19 dan 20; yaitu 175+251=426. Pada kolom kedua adalah
28+33+27+19 yang merupakan irisan empat himpunan; yaitu himpunan 1 iris,
himpunan 2 iris, himpunan 3 iris, himpunan 4 iris, himpunan 5 iris;
yang adalah himpunan dengan anggota huruf Tho’. Lebih lanjut kolom
ketiga adalah irisan himpunan 3 dan 5 dikurangi himpunan 4; yaitu
himpunan dengan anggota huruf ‘Mim’.
Hal di atas ini merupakan suatu kenyataan bahwa Quran perlu dilihat
dengan kaca mata orang-orang eksak, karena tak mungkin diungkap oleh
seorang sastrawan.
Lebih jauh tentang keistimewaan Angka 19 :
1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah
satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan
bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut
melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada
siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).
2. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan
bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir
dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat
Allah yakni ‘Maha Awal dan Maha Akhir’ (Surat ke-57 ayat : 3).
3. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang ‘Maha Esa’ (surat ke-112 ayat
1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah
satu sifatnya yang ke-38 yaitu ‘Maha Besar’.
4. Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.
5. Dalam buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P.
Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia yaitu : –
tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19
ruas. Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan
yang sangat penting bagi setiap manusia karena didalamnya terdapat
sumsum yang merupakan lanjutan dari otak, dengan saraf-saraf yang menuju
ke seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas tersebut maka
seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.
6. Pada point 5, juga ditemukan hal yang menarik, alat-alat tubuh
manusia seperti tangan dan kaki sangatlah penting fungsinya bagi
kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada
masing-masing tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas
pergelangan tangan). Dan tahukah anda, bila bentuk tapak tangan/ kaki
kita menyerupai bentuk kata Allah (dalam Bahasa Arab) ?
Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang melatarbelakangi komposisi
literer Quran, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus
membuktikan bahwa Quran adalah wahyu Illahi, bukan karya manusia. Otak
manusia tidak akan mampu mencipta karya literer yang tunduk pada suatu
kode matematik yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat
turunnya wahyu secara berangsur-angsur, dengan bahagian-bahagian surat
yang acak tidak berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang
melatar-belakanginya.
Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan keutuhan
Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk mencek apakah dalam sebuah kitab
Quran terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung
kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Quran multiplikatif dengan angka
19, kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan
terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan. Demikianlah seluruh isi
Quran seutuhnya akan tetap asli hingga di akhir zaman karena telah
disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang merupakan lambang identitas-Nya.
Wallahu a’lam bissawab.
Sebagai bahan renungan saya cuplikkan beberapa ayat di bawah ini :
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan Kami pulalah yang tetap menjaganya.”(QS.15 : 9)
“Yang tidak datang kepadanya (Quran) kesalahan/kekeliruan baik dari
depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha
Bijaksana lagi Maha Terpuji.”(QS.41 : 42)
“Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dengan yang salah.”(QS.86 : 13)
“Dan bacakanlah apa yang diwahtukan kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu
(Quran). Tidak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya.
Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari
pada-Nya.”(QS.18 : 27)